Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘palguna’

Para penari

Para penari

Siapa yang akan menyangka, ternyata sekarang saya begitu dekat dengan sebuah kesenian yang saya takuti sejak kecil. Seni Campur.

Saya penasaran, kesenian seperti apa kiranya yang sedang saya gandrungi ini?

Minggu, 03 Agustus 2014, adalah kali kedua saya mulai mengikuti tarian ini. Pertama kalinya saya ikut menari pada saat acara tutup Suro di Desa Sumber, Diwak, Lereng Merapi tahun 2013 lalu. Ya, saya menari bersama pemain seni campur lainnya. Selain personil dari Seni Campur ini sendiri, rekan-rekanku di Organisasi Palguna, Calung Donal Duck Sanggar Sapu Lidi juga didapuk untuk menjadi bagian dari anggota penari ini.

Anggota dari Palguna ada saya sendiri, mas Hendra, mbak Galih, mas Doyok, dan mas Joko. Lalu dari Calung Donal Duck dan Sanggar Sapu Lidi hampir semua nya menjadi penari. Siska, Dedes, Agus, Mono, Marji, Rita, Ratna, dan masih banyak lagi.

Sensasi yang saya respon pada awalnya yaitu, saya merasa tanah ini bergeser, berguncang, dan mulai memiringkan badannya. Hentakan-hentakan kaki, loncatan-loncatan sang penunggang kuda, penari buto, dan gemerincing “klinthing” di kaki-kaki mereka terdengar sangat kuat di daun telinga ini. Sampai-sampai alunan gamelan dan tembang yang dinyanyikan hampir tidak terdengar. Tapi lama kelamaan itu menjadi hal biasa, dan menyenangkan.

Para Penari

Para Penari

Pengalaman saya ini bercerita kepada diri saya sendiri, dan memunculkan tanya, “kemana ketakutan saya akan wujud penari-penari ini menghilang? Nyatanya saya kini berdampingan dengan rupa-rupa menyeramkan itu. Ada buto, kethek, penunggang kuda yang membawa cemeti, dan lain sebagainya”. Jawabannya tentu, ketakukan itu hilang dan menjadi rasa kekaguman. Coba, tonton dan nikmati. Anda akan merasakan hal yang sama. Karena tradisi kesenian rakyat seperti ini sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, maka anda dan kita dapat menyadarkan mereka untuk memandang kesenian ini dengan mata terbuka.

Dan pada akhirnya, saya menikmati menari Seni Campur sebagai “Rontek, ” ditengah-tengah mereka. Bumi yang bergetar karna hentakan-hentakan kaki penari, kini menjadikan rasa kangen tersendiri untuk bisa segera menikmati kesenian Campur kembali.

Nina Dan Hermi

Nina Dan Hermi

Read Full Post »